KALENDER

RANII

Jumat, 28 Februari 2014

perikanan

Perikanan

Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Budidaya

Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Budidaya




Dalam era perdagangan bebas, produk perikanan budidaya Indonesia menghadapi berbagai tantangan untuk meningkatkan daya saing, baik dalam mutu produk maupun efisiensi dalam produksi. Tantangan terbesar bagi produk pangan termasuk produk perikanan budidaya di Indonesia yang paling utama adalah keamanan pangan (food safety). Meningkatnya kesadaran masyarakat dunia akan kesehatan dan keamanan pangan, menuntut seluruh pihak terkait dengan perikanan budidaya di Indonesia mengutamakan kualitas, baik untuk produk ekspor maupun konsumsi masyarakat.

Peningkatan mutu produk perikanan lebih diarahkan untuk memberikan jaminan keamanan pangan mulai bahan baku hingga produk akhir hasil yang bebas dari bahan cemaran sesuai persyaratan pasar. Kementerian Kelautan dan Perikanan membentuk Otoritas Kompeten yang mempunyai kewenangan untuk mengendalikan penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dengan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagai instansi penanggung jawab pengendalian penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil di masyarakat.

Sebagai dasar dalam pengendalian penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan telah disusun rangkaian peraturan sebagai berikut:

1. Undang Undang No. 45/2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31/2004 tentang Perikanan
2. PerMenKP No. PER.01/MEN/2007 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
3. PerMen KP No. PER.02/MEN/2007 tentang Monitoring Residu Obat, Bahan Kimia, Bahan Biologi dan Kontaminan Pada Pembudidayaan Ikan
4. KepMen KP No.KEP.01/MEN/2007 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi
5. KepMen KP No. KEP.02/MEN/2007 tentang CBIB
6. Kep Dirjen PB No. 116/DPB/HK.150. D4/I/2007 ttg Pedoman Pelaksanaan Monitoring Residu Obat, Bahan Kimia, Biologi & atau Kontaminan pada Pembudidayaan Ikan;
7. Kep Dirjen PB No. 44/DJ-PB/2008 ttg : Petunjuk Teknis Sertifikasi CBIB
8. PerMenKP No. PER.02/MEN/2010 tentang Pengadaan & Peredaran Pakan

Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan menekankan pada upaya pencegahan yang harus diperhatikan dan dilakukan sejak pra produksi sampai dengan pendistribusian untuk mendapatkan hasil perikanan yang bermutu dan aman bagi kesehatan manusia.

Peningkatan mutu produk perikanan budidaya lebih diarahkan untuk memberikan jaminan keamanan pangan mulai bahan baku hingga produk akhir hasil budidaya yang bebas dari bahan cemaran sesuai persyaratan pasar. Kegiatan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mencakup:

1. Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) bagi usaha pembudidayaan ikan
2. Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) bagi usaha pembenihan ikan
3. Pendaftaran Pakan bagi pakan ikan baik produksi dalam negeri maupun impor
4. Pendaftaran Obat Ikan bagi obat ikan baik produksi dalam negeri maupun impor
5. Monitoring Residu di tingkat pembudidaya ikan terhadap penggunaan obat ikan, bahan kimia, bahan biologi dan kontaminan

Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya

HACCP, GMP, & SSOP

HACCP, GMP, & SSOP

Konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan, dan tindakan pengendalian ditempatkan untuk mencegah munculnya hazard tersebut. HACCP merupakan akronim yang digunakan untuk mewakili suatu sistem hazard dan titik kendali kriti (Hazard analysis and critical control point).
HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan. Identifikasi letak suatu hazard yang mungkin akan muncul di dalam proses, tindakan pengendalian yang dibutuhkan akan dapat ditempatkan sebagaimana mestinya. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola dengan efektif dan untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti inspeksi dan pengujian.
PRINSIP HACCP
Dalam aplikasinya HACCP mengacu pada beberapa prinsip utama, yaitu :
Prinsip 1: mengidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan produksi pangan pada semua tahapan, mulai dari usaha tani, penanganan, pengolahan dipabrik dan distribusi sampai kepada titik produk panga dikonsumsi. Penilaian kemungkinan terjadinya bahaya dan menentukan tindakan pencegahan untuk pengendaliannya.
Prinsip 2: menentukan titik atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan bahaya atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (CCP:critical control point). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan dan atau pabrik yang meliputi sejak diterimanya bahan bakunya dan atau diproduksi, panen, diangkut, formulasi, diolah, disimpan dan lain sebagainya.
Prinsip 3: Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP berada dalam kendali.
Prinsip 4: Menetapkan sistem pemantauan pengendalian (monitoring) dari CCP dengan cara pengujian dan pengamatan.
Prinsip 5: Menetapkan tindakan perbaikan yang dilaksanakan jika hasil pemantauan menunjukkan bahwa CCP tertentu tidak terkendali.
Prinsip 6: Menetapkan prosedur ferivikasi yang mencakup dari pengujian tambahan dan prosedur penyesuaian yang menyatakan bahwa sistem HACCP berjalan efektif.
Prinsip 7: Mengembangkan dokumentasi mengenai semua prosedur dan pencatatan yang tepat untuk prinsip-prinsip ini dan penerapannya.
HACCP sebagai sistem yang memberikan efisiensi manajemen keamanan pangan
Dalam industri pangan, masalah keamanan pangan dapat dipastikan menjadi perioritas utama dan tidak dapat ditawar-tawar walaupun kadang-kadang hal itu di utarakan secara tertulis. Sehingga usaha untuk mencegah terjadinya bahaya keamanan pangan pada umumnya menjadi perioritas, sehingga pada umunya industry mencari suatu sistem yang mampu diterapkan dengan sistem pencegahan, sehingga HACCP menjadi pilihan banyak industry pangan karena HACCP merupakan sistem pengendalian keamanan pangan berdasarkan tindakan pencegahan.
Dalam perkembangannya sistem HACCP ini telah dirasakan telah memberikan efisiensi jaminan keamanan pangan karena beberapa hal, yaitu:
- Sistemnya sistematik dan mudah dipelajari, sehingga dapat diterapkan pada semua tingkat bisnis pangan.
- Merupakan Cost-effective System karena focus pada titik-titik yang kritis terhadap pangan,
mengurangi resiko produksi, dan dapat menghasilkan produk yang aman.
- Membuat personil terinformasi akan keputusan-keputusan tentang keamanan pangan dan menghilangkan bias dalam keputusan-keputusannya.
- Menjamin personil dilatih sesuai dengan keputusan penerapan HACCP.
- HACCP telah menjadi sistem keamanan pangan yang universal sehingga akan diterima dimana saja, baik oleh klien maupun regulasi.
Kebutuhan akan sistem keamanan pangan yang efektif
Dalam sistem keamanan pangan konvensional kita mengenal adanya penerapan GMP (Good Manufacturing Practices)/GFP (Good Farming Practices)/GDP (Good Distribution Practices) kemudian pengendalian hygiene, serta inspeksi produk akhir. Sistem konvensional ini belum memberikan jaminan keamanan secara memadai, dan khususnya tingkat ketelusurannya yang rendah. Dalam perkembangan tuntunan keamanan pangan yang lebih baik dan ditemukannya HACCP serta sistem-sistem lainnya, maka dapat dirumuskan suatu sistem keamanan pangan yang mencakup pre-requisite program (persyaratan dasar), prinsip-prinsip HACCP dan program universal manajemen mutu.
Kelemahan-kelemahan HACCP
Dari perkembangannya HACCP terus di “up date” untuk memeperbaiki kekurangan-kekurangannya, dari alasan pengembangan tersebut terdapat beberapa kelemahan yang mungkin timbul pada penerapannya yaitu:
- Jika HACCP tidak diterapkan secara benar maka tidak akan menghasilkan sistem jaminan keamanan yang efektif disuatu industry;
- Bila hanya dilaksanakan oleh satu orang atau kelompok kecil industry tanpa /sedikit input dari seluruh devisi dalam industry,
- Linkungan HACCP dianggap terlalu sempit, yaitu yang hanya terfokus pada keamanan pangan, dan hanya juga untuk pangan.
Dalam pengembangan PMMT yang dilakukan oleh Direktorat jendral perikanan,analisa bahaya diharuskan meliputi 3 aspek yaitu:
? Food Safety (keamanan)
? Wholesomeness (keutuhan)
? Economic Fraud (kecurangan ekonomi)
FOOD SAFETY
Yang dimaksud food safety adalah keamanan makanan terhadap berbagai macam bahaya yang menurut jenis penyebabnya dapat dikelompokan menjadi;
1. Bahaya biologis, berasal dari mikroorganisme yang bersifat pathogen seperti:
? Bakteri (E. coli, Clostorium botulinum, Salmonella spp, Staphilococcus aureus, Vibrio Cholerae); dapat menyebabkan sakit perut, diare, infeksi, keracunan, dan kematian.
? Virus (Hepatitis A, Norwalk); dapat menyebabkan infeksi hati.
? Prozoa atau parasit (Entamoeba histolytica, Ascaris lumbricoides); dapat menyebabkan desentri, diare,kram perut,kehilangan berat badan, infeksi usus dan paru-paru.
2. Bahaya kimiawi, berasal dari:? Scrombrotoxin (histamine); menyebabkan keracunan,alergi;
? Shellfish toxin:
- Diarrheic shellfish poisoning (DSP); menyebabkan diare;
- Neurotoxic sheilfish poisoning (NSP); meyebabkan gangguan syaraf.
? Residu Obat-obatan; menyebabkan keracunan;
? Bahan-bahan kimia yang tidak sengaja ditambahkan ; pestisida,fungisida,herbisida,pupuk,
antibiotika,pelumas,cat,pembersih,air raksa, dan lain-lain; dapat menyebabkan
keracunan, gangguan fungi organ tubuh, krematian.
3. Bahaya fisika, berasal dari adanya benda-benda seperti pecahan gelas/kaca,logam (peniti, klip, stapler,dll), potongan kayu, rambut,serpihan plastic,tulang duri,potongan kuku,dan sebagainya.
WHOLESOMENESS (Keutuhan)
Kondisi produk yang berkualitas secara professional tentunya sangat diharapkan.kualitas produk pengolahan yang tidak memenuhi standar mutu hasil perikanan,disebabkan:
a. Dekomposisi.
Proses penyesuaian atau perubahan komponen pada produk perikanan akan diikuti oleh tingkat kemunduran mutu kearah. Banyak factor-faktor yang mengakibatkan perubahan komponen pada produk perikanan akan diikuti oleh tingkat kemunduran mutu kearah rendah. Banyak factor-faktor yang mengakibatkan perubahan komponen pada produk prikanan. Secara garis besar dapat disebutkan factor lingkungan, sarana, prasarana, cara penyimpanan, cara pengolahan, factor biologis dan sebagainya.
b. Benda-benda Asing.
Benda-benda asing seperti rambut,potongan serangga,cat kuku dan lain-lain sering disebut “filth” akan berpengaruh terhadap nilai suatu produk perikanan. Hal tersebut perlu diantisipasi agar benda-benda asing tersebut jangan sampai berada pada produk perikanan.
c. Tidak Sesuai Sepesifikasi.
Setiap produk akhir yang akan diperdagangkan harus sesuai dengan label, yang memberikan keterangan tentang :
? Jenis Produk Akhir
? Ukuran
? Type
? Grade (tingkat mutu)
? Berat bersih produk akhir
? Bahan tambahan makanan
? Asal Negara
? Nomor lisensi unit pengolahan
? Tanggal,bulan,dan tahun produk dibuat.
Economic Fraud (Kecurangan Ekonomi)

Economic fraud adalah tindakan-tindakan tidak legal atau kecurangan yang dapat menimnulkan kerugin ekonomis, misalnya:
? Salah label
? Kurang berat
? Jenis tidak sesuai label
? Ukuran tidak sesuai
? Bahan tambahan yang salah
Keamanan Makanan Secara Biologis, Kimia dan Fisika
Didalam upaya pencegahan agar dapat terpenuhinya mutu yang diharapkan, maka tindakan-tindakan yang perlu diambil, antara lain :
? Aspek Biologis
- Pengendalian suhu/waktu
- Pemanasan dan pemasakan
- Pendinginan dan pembekuan
- Pengendalian pH
- Penambahan garam atau bahan pengawet
- Pengeringan
- Pengemasan
- Pengendalian sumber
- Pembersih dan sanitasi
? Aspek Kimiawi
- Pengendalian sumber
- Pengendalian produksi
- Pengendalian pelabelan
? Aspek Fisika
- Pengendalian sumber
- Pengendalian produksi
- Pengendalian lingkungan
Penerapan HACCP
Salah satu alat manajemen mutu yang dapat digunakan adalah Hazard Analysis and critical control point (HACCP) yang telah banyak dilakukan di berbagai negara dan telah menjadi salah satu alat pengawasan yang berdasarkan prinsip pencegahan. Konsep ini telah banyak diterapkan pada industri pangan. Konsep ini didasarkan atas kesadaran dan pengertian bahwa bahaya akan timbul pada berbagai titik/tahapan produksi, namun upaya pengendalian dapat dilakukan untuk mengontrol bahaya tersebut. Melalui Badan Standarisasi Nasional (BSN) pemerintah Indonesia juga telah mengadaptasi konsep HACCP menjadi SNI 01-4852-1998 beserta pedoman penerapannya untuk diaplikasikan pada berbagai industri pangan di Indonesia.
Menurut SNI 01-4852-1998, HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) adalah piranti untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem pengendalian yang memfokuskan pada pencegahan daripada mengandalkan sebagian besar pengujian produk akhir (end product testing) atau suatu sistem pencegahan untuk keamanan pangan. HACCP dapat diterapkan pada seluruh rantai pangan dari produk primer sampai pada konsumsi akhir dan penerapannya harus dipandu oleh bukti secara ilmiah terhadap resiko kesehatan manusia. Sistem HACCP bukan merupakan suatu jaminan keamanan pangan yang zero-risk (tanpa resiko), tetapi dirancang untuk meminimumkan resiko bahaya keamanan pangan.
Bahaya (hazard) adalah suatu kemungkinan terjadinya masalah atau resiko secara fisik, kimia dan biologi dalam suatu produk pangan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Bahaya-bahaya tersebut dapat dikategorikan ke dalam enam kategori bahaya, yaitu bahaya A sampai F . Beberapa bahaya yang ada dapat dicegah atau diminimalkan melalui penerapan prasyarat dasar pendukung sistem HACCP seperti GMP ( Good Manufacturing Practices) , SSOP ( Sanitation Standard Operational Procedure) , SOP ( Standard Operational Procedure ), dan sistem pendukung lainnya.
Untuk menentukan resiko atau peluang tentang terjadinya suatu bahaya, maka dapat dilakukan penetapan kategori resiko. Dari beberapa banyak bahaya yang dimiliki oleh suatu bahan baku, maka dapat diterapkan kategori resiko I sampai VI. Selain itu, bahaya yang ada dapat juga dikelompokkan berdasarkan signifikansinya. Signifikansi bahaya dapat diputuskan oleh tim dengan mempertimbangkan peluang terjadinya ( reasonably likely to occur ) dan keparahan ( severity ) suatu bahaya.
Analisa bahaya adalah salah satu hal yang sangat penting dalam penyusunan suatu rencana HACCP. Untuk menetapkan rencana dalam rangka mencegah bahaya keamanan pangan, maka bahaya yang signifikan atau beresiko tinggi dan tindakan pencegahan harus diidentifikasi. Hanya bahaya yang signifikan atau yang memiliki resiko tinggi yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan critical control point .
CCP atau Titik Kendali Kritis didefinisikan sebagai suatu titik, langkah atau prosedur dimana pengendalian dapat diterapkan dan bahaya keamanan pangan dapat dicegah, dihilangkan atau diturunkan sampai ke batas yang dapat diterima. Pada setiap bahaya yang telah diidentifikasi dalam proses sebelumnya, maka dapat ditentukan satu atau beberapa CCP dimana suatu bahaya dapat dikendalikan.
Masing-masing titik penerapan tindakan pencegahan yang telah ditetapkan diuji dengan menggunakan CCP decision tree untuk menentukan CCP. Decision tree ini berisi urutan pertanyaan mengenai bahaya yang mungkin muncul dalam suatu langkah proses, dan dapat juga diaplikasikan pada bahan baku untuk mengidentifikasi bahan baku yang sensitif terhadap bahaya atau untuk menghindari kontaminasi silang. Suatu CCP dapat digunakan untuk mengendalikan satu atau beberapa bahaya, misalnya suatu CCP secara bersama-sama dapat dikendalikan untuk mengurangi bahaya fisik dan mikrobiologi.
Critical limit (CL) atau batas kritis adalah suatu kriteria yang harus dipenuhi untuk setiap tindakan pencegahan yang ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai batas aman. Batas ini akan memisahkan antara “yang diterima” dan “yang ditolak”, berupa kisaran toleransi pada setiap CCP. Batas kritis ditetapkan untuk menjamin bahwa CCP dapat dikendalikan dengan baik. Penetapan batas kritis haruslah dapat dijustifikasi, artinya memiliki alasan kuat mengapa batas tersebut digunakan dan harus dapat divalidasi artinya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan serta dapat diukur. Penentuan batas kritis ini biasanya dilakukan berdasarkan studi literatur, regulasi pemerintah, para ahli di bidang mikrobiologi maupun kimia, CODEX dan lain sebagainya.
Untuk menetapkan CL maka pertanyaan yang harus dijawab adalah : apakah komponen kritis yang berhubungan dengan CCP? Suatu CCP mungkin memiliki berbagai komponen yang harus dikendalikan untuk menjamin keamanan produk. Secara umum batas kritis dapat digolongkan ke dalam batas fisik (suhu, waktu), batas kimia (pH, kadar garam). Penggunaan batas mikrobiologi (jumlah mikroba dan sebagainya) sebaiknya dihindari karena memerlukan waktu untuk mengukurnya, kecuali jika terdapat uji cepat untuk pengukuran tersebut.
Kegiatan pemantauan (monitoring) adalah pengujian dan pengamatan terencana dan terjadwal terhadap efektifitas proses mengendalikan CCP dan CL untuk menjamin bahwa CL tersebut menjamin keamanan produk. CCP dan CL dipantau oleh personel yang terampil serta dengan frekuensi yang ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan, misalnya kepraktisan. Pemantauan dapat berupa pengamatan (observasi) yang direkam dalam suatu checklist atau pun merupakan suatu pengukuran yang direkam ke dalam suatu datasheet. Pada tahap ini, tim HACCP perlu memperhatikan mengenai cara pemantauan, waktu dan frekuensi, serta hal apa saja yang perlu dipantau dan orang yang melakukan pemantauan.
Tindakan koreksi dilakukan apabila terjadi penyimpangan terhadap batas kritis suatu CCP. Tindakan koreksi yang dilakukan jika terjadi penyimpangan, sangat tergantung pada tingkat risiko produk pangan. Pada produk pangan berisiko tinggi misalnya, tindakan koreksi dapat berupa penghentian proses produksi sebelum semua penyimpangan dikoreksi/diperbaiki, atau produk ditahan/tidak dipasarkan dan diuji keamanannya. Tindakan koreksi yang dapat dilakukan selain menghentikan proses produksi antara lain mengeliminasi produk dan kerja ulang produk, serta tindakan pencegahan seperti memverifikasi setiap Verifikasi adalah metode, prosedur dan uji yang digunakan untuk menentukan bahwa sistem HACCP telah sesuai dengan rencana HACCP yang ditetapkan. Dengan verifikasi maka diharapkan bahwa kesesuaian program HACCP dapat diperiksa dan efektifitas pelaksanaan HACCP dapat dijamin.
Beberapa kegiatan verifikasi misalnya:
• Penetapan jadwal inspeksi verifikasi yang tepat
• Pemeriksaan kembali rencana HACCP
• Pemeriksaan catatan CCP
• Pemeriksaan catatan penyimpangan dan disposisi inspeksi visual terhadap kegiatan untuk mengamati jika CCP tidak terkendalikan
• Pengambilan contoh secara acak
• Catatan tertulis mengenai inspeksi verifikasi yang menentukan kesesuaian dengan rencana HACCP, atau penyimpangan dari rencana dan tindakan koreksi yang dilakukan.
Verifikasi harus dilakukan secara rutin dan tidak terduga untuk menjamin bahwa CCP yang ditetapkan masih dapat dikendalikan. Verifikasi juga dilakukan jika ada informasi baru mengenai keamanan pangan atau jika terjadi keracunan makanan oleh produk tersebut.
Dokumentasi program HACCP meliputi pendataan tertulis seluruh program HACCP sehingga program tersebut dapat diperiksa ulang dan dipertahankan selama periode waktu tertentu. Dokumentasi mencakup semua catatan mengenai CCP, CL, rekaman pemantauan CL, tindakan koreksi yang dilakukan terhadap penyimpangan, catatan tentang verifikasi dan sebagainya. Oleh karena itu dokumen ini dapat ditunjukkan kepada inspektur pengawas makanan jika dilakukan audit eksternal dan dapat juga digunakan oleh operator.

GMP & SSOP

A. GMP
Istilah GMP di dunia industri pangan khususnya di Indonesia sesungguhnya telah diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan RI sejak tahun 1978 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 23/MEN.KES/SKJI/1978 tentang Pedoman Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB). Persyaratan GMP sendiri sebenarnya sebenarnya merupakan regulasi atau peraturan sistem mutu (Quality System Regulation) yang diumumkan secara resmi dalam Peraturan Pemerintah Federral Amerika Serikat No. 520 (Section 520 of Food, Drug and Cosmetics (FD&C) Act). Peraturan sistm mutu ini termuat dalam Title 21 Part 820 of the Code of Federal Regulation), (21CFR820),tahun 1970 dan telah direvisi tahun 1980.Di Indonesia GMP ini dikenal dengan istilah Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) yang diwujudkan dalam Peraturan Pemerintah.
Penerapan GMP atau CPMB akan dapat membantu jajaran manajemen untuk membangun suatu sistem jaminan mutu yang baik. Jaminan mutu sendiri tidak hanya berkaitan dengan masalah pemeriksaan (inspection) dan pengendalian (control) namun juga menetapkan standar mutu produk yang sudah harus dilaksanakan sejak tahap perancagan produk (product design) sampai produk tersebut didistribusikan kepada konsumen.
Seiring dengan berlakunya Undang-Undang Pangan No.7 Tahun 1996 maka penerapan standar mutu untuk produk pangan dan mutu di dalam proses produksi telah menjadi suatu kewajiban (mandatory) yang harus dijalankan oleh para produsen pangan. Dalam UU pangan No.7 Tahun 1996, Bab II tentang Keamanan Pangan secara tegas telah diatur bahwa produsen produk pangan harus mampu untuk memenuhi berbagai persyaratan produksi sehingga dapat memberikan jaminan dihasilkannya produk pangan yang aman dan bermutu bagi konsumen. Hal ini menjadi penting karena akan berdampak pada keselamatan konsumen pribadi dan keselamatan masyarakat umum dan juga penting bagi produsen, terutama untuk melindungi pasarnya dan terpeliharanya kepercayaan konsumen dan target penjualan/keuntungan yang ingin dicapai.
Jaminan mutu bukan hanya menyangkut masalah metode tetapi juga merupakan sikap tindakan pencegahan terjadinya kesalahan dengan cara bertindak tepat sedini mungkin oleh setiap orang baik yang berada di dalam maupun di luar bidang produksi. Penerapan jaminan mutu pangan harus di dukung oleh penerapan GMP dan HACCP sebagai sistem pengganti prosedur inspeksi tradisional yang mendeteksi adanya cacat dan bahaya dalam suatu produk pangan setelah produk selesai diproses. GMP menetapkan KRITERIA (istilah umum, persyaratan bangunan dan fasilitas lain, peralatan serta control terhadap proses produksi dan proses pengolahan), STÁNDAR (Spesifikasi bahan baku dan produk, komposisi produk) dan KONDISI (parameter proses pengolahan) untuk menghasilkan produk mutu yang baik. Sedangkan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) memfokuskan perhatian terhadap masalah pengawasan dan pengendalian keamanan pangan melalui identifikasi, analisis dan pemantauan terhadap titik-titikkritis pada keseluruhan bahan yang digunakan dan tahapan proses pengolahan yang dicurigai akan dapat menimbulkan bahaya bagi konsumen.
I. PENGERTIAN GMP
GMP memiliki beberapa pengertian yang cukup mendasar yaitu :
• Suatu pedoman yang menjelaskan bagaiaman memproduksi makanan agar aman bermutu, dan layak untuk dikonsumsi
• Berisi penjelasan-penjelasan tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan bahan pangan di seluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir.
II. MANFAAT
Tersedianya cara memproduksi makanan yang baik melalui GMP atau CPMB di industri pangan yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan pemeliharaan maka perusahaan dapat memberikan JAMINAN produk pangan yang bermutu dan aman dikonsumsi yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan unit usaha tersebut akan berkembang semakin pesat.
KEUNTUNGAN:
? Menjamin kualitas dan keamanan pangan
? Meningkatkan kepercayaan dalam keamanan produk dan prouksi
? Mengurangi kerugian dan pemborosan
? Menjamin efisiensi penerapan HACCP
? Memenuhi persyaratan peraturan/ spesifikasi/sandar
III. RUANG LINGKUP GMP
Penerapan GMP meliputi
1. Lingkungan sarana pengolahan dan lokasi
2. Bangunan dan fasilitas unit usaha
3. Peralatan pengolahan
4. Fasilitas dan kegiatan sanitasi
5. Sistem pengendalian hama
6. Higiene karyawan
7. Pengendalian proses
8. Manajemen pengawasan
9. Pencatatan dan Dokumentasi
1. Lingkungan sarana pengolahan dan lokasi
Lingkungan :
? Lingkungan sarana pengolahan harus terawat baik, bersih dan bebas sampah
? Penanganan limbah dikelola secara baik dan terkendali
? Sistem saluran pembuangan air lancar
Lokasi :
? Terletak di bagian perifer kota, tidak berada di lokasi padat penduduk serta terletak di bagian yang lebih rendah dari pemukiman
? Tidk menimbulkan gangguan pencemaran terhadap lingkungan
? Tidak berada dekat industri logam dan kimia
? Bebas banjir dan polusi asap, debu, bau dan kontaminan lainnya
2. Bangunan dan fasilitas unit usaha
Desain Bangunan :
? Desain, konstruksi dan tata ruang harus sesuai dengan alur proses
? Bangunan cukup luas dapat dilakukan pembersihan secara intensif
? Terpisah antara ruang bersih dan ruang kotor
? Lantai dan didnding terbuat dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan
? Sudut pertemuan dinding dan lantai serta dinding dan dinding berbentuk lengkung
Kelengkapan ruang pengolahan :
? Penerangan cukup, sesuai dengan spesifikasi proses
? Ventilasi memadai memungkinkan udara segar selalu mengalir dari ruang bersih ke ruang kotor
? Sarana pencucian tangan dilengkapi sabun dan pengering yang tetap terjaga bersih
? Gudang mudah dibersihkan, terhaga dari hama, sirkulasi udara cukup, penyimpanan sistem FIFO dilengkapipencatatan
3. Peralatan pengolahan
• Alat yang kontak langsung dengan produk harus terbuat dari bahan yang tidask toksik, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan mudah didesinfeksi sehingga mudah dilakukan perawatan
• Letak penempatannya disusun sesuai dengan alur proses, dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan program sanitasi

4. Fasilitas dan kegiatan sanitasi
• Program sanitasi meliputi sarana pengolahan untuk menjamin kebersihan baik peralatan yang kontak langsung dengan produk, ruang pengolahan maupun ruang lainnya, sehingga produk bebas dari cemaran biologis, fisik dan kimia
• Program sanitasi meliputi :
- Jenis peralatan dan ruang yang harus dinersihkan, frekuensi dan cara pembersihan
- Pelaksana kegiatan dan penanggung jawab
- Cara pemantauan dan dokumentasi
• Fasilitas higiene karyawan tersedia secara cukup (tempat cuci tangan, locker, toilet, dan ruang istirahat)
• Suplai air mencukupi kebutuhan seluruh proses produksi dan kualitas air memenuhi standar air minum
• Pembuangan air limbah di desain sedemikian sehingga tidak mencemari sumber airbersih dan produknya
5. Sistem pengendalian hama
• Program pengenegndalian untuk mencegah hama diarahkan
- Sanitasi yang baik
- Pengawasan atas barang/bahan yang masuk
- Penerapan/Praktek higienis yang baik
• Upaya pencegahan masuknya hama :
- Menutup lubang dan saluran yang memungkinkan hama dapat masuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Mencegah hewan piaraan berkeliaran di lokasi unit usaha
6. Higiene karyawan
• Persyaratan kesehatan karyawan
• Pemeriksaan rutin kesehatan karyawan
• Pelatihan higiene karyawan
• Peraturan kebersihan karyawan (petunjuk, peringatan, larangan, dll)
7. Pengendalian proses
• Pengendalian Pre-Produksi
- Menetapkan persyaratan

cara membuat nugget

Resep Nugget Ikan


Bahan :
- 250 gram ikan kakap
- 2 lembar roti tawar
- 2 butir telur ayam
- 2 butir putih telur
- Tepung panir
- Minyak untuk menggoreng
- Garam secukupnya
- Pala sedikit
- Thyme sedikit (jika suka )

Cara Membuat :
  1. Blender ikan, roti tawar dan telur , Kemudian angkat dan sisihkan.
  2. Setelah itu masukkan semua bumbu dan aduk hingga rata.
  3. Kemudian ambil loyang yang telah diminyaki terlebih dahulu dan dialasi dengan kertas roti, lalu tuang adonan dan kukus selama 30 menit dan angkat.
  4. Setelah dingin, potong-potong adonan seperti bentuk jari atau bentuk sesuai selera. Kemudian taburi dengan tepung panir, lalu celup ke dalam putih telur dan dipanir lagi.
  5. Goreng ke dalam minyak panas sampai berwarna kecoklatan, angkat.
  6. Nugget ikan siap untuk dihidangkan.
Resep Nugget Udang


Bahan :
- 300 gram udang segar, haluskan
- 25 gram tepung roti
- 1 butir telur
- 1 sendok makan kecap ikan
- 1/2 sendok teh garam
Bahan Pelapis Nugget :
-  gram tepung roti kasar
- 1 butir telur, kocok lepas

Cara Membuat :
  1. Campur semua bahan diatas menjadi satu, kemudian aduk hingga tercampur dengan rata. Lalu masukkan ke dalam loyang berukuran 12x24 cm yang telah diolesi minyak goreng sebelumnya.
  2. Setelah itu, celupkan potongan nugget ke dalam telur, lalu tepung roti, kemudian lakukan 2 kali lagi agar lapisannya menjadi tebal.
  3. Goreng hingga kering, angkat dan dinginkan.
  4. Nugget udang siap untuk dihidangkan dan dapat disajikan bersama sambal botol jika suka.

Senin, 10 Februari 2014

jenis-jenis penyakit pada ikan

 

PENYAKIT YANG BIASA MENYERANG IKAN HIAS & CARA PENGOBATANNYA

Sering kali hobbies koi mengalami gangguan dalam pemeliharaan ikan hias yang disebabkan berbagai macam hama dan penyakit. Seringkali kurangnya pengetahuan dan keterlambatan penanggulangan atau adanya kesalahan pemberian obat menyebabkan kematian ikan hias kesayangan.
Secara garis besar penyakit ikan hias dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis penyebabnya, yakni : parasit, bakteri,dan virus, selain akibat ikan hias mengalami stress yang berkelanjutan, teruma pada ikan hias yang mudah stess misalalkan ikan koi
Diantara semua penyebab penyakit ikan hias yang paling berbahaya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, apabila tidak segera diobati akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat hanya dalam satuan hari, dan dapat menjadi wabah yang menyebabkan kematian massal bila ikan hias yang terjangkit tidak segera di karantina dan di obati.
Dalam melakukan pengobatan terhadap ikan hias yang sakit hendaknya kita harus terlebih dahulu mengenali jenis penyakit dan penyebabnya sehingga dapat dengan tepat memberikan obat yang sesuai dengan penyakit yang diderita. Pemberian obat yang salah dapat mengakibatkan hal yang fatal pada ikan hias bahkan dapat menyebabkan kematian pada ikan hias.
Berikut ini beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang ikan hias pada umumnya,
LUKA PADA TUBUH IKAN – BOROK ( ULCER )
ulcer borokluka
( borok / luka, ulcer )
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh perilaku ikan hias itu sendiri biasanya akibat stress, misalkan merusaha untuk melompat, atau menabrak ornament kolam / akuarium sehingga menyebabkan luka.
Bisa juga akibat lain misalkan gatal akibat kutu sehingga ikan menggesek – gesekkan badan yang bisa menyebabkan luka.
Ada kalanya luka yang sampai mengeluarkan nanah ( lendir berwarna putih susu kekuningan ) atau berlendir lainnya disebabkan oleh infeksi yang sistemik yang biasanya juga akan dibarengi dengan berbagai dampak penyakit lainnya.
Pencegahan :
  • Hindari penggunaan ornament kolam yang permukaannya kasar/tajam
  • Untuk ikan baru sebaiknya disesuaikan dulu kondisi suhu dengan tempat baru dengan cara merendam dalam kantong plastic ke dalam lingkungan baru.
Pengobatan :
Perendaman ikan hias dengan menggunakan GESUND BL 250, selama 45-60 menit dalam wadah tersendiri ( sesuai petunjuk kemasan ), lakukan setiap hari selama 1- 2 hari atau menurut kebutuhan teruma pada ikan yang lukanya sampai mengeluarkan nanah minimal sampai nanah tidak terlihat.
Pemberiaan Gesund safe pada wadah karantina sangat dianjurkan, setelah proses pengobatan gunakan Gesund Biotika untuk memulihkan system pencernaan.
Untuk kasus luka ringan yg belum sampai mengeluarkan nanah pengobatan cukup dengan menggunakan GESUND blue magic
Catatan:
  • Selama proses pengobatan jangan memakai media filter kimia, misalkan carbon, ceramic ring, batu zeloid, dll.
  • Penggunaan filter biologi tidak bermasalah pada pengobatan namun dapat merusak sisitem filtrasi biologi.
SISIK MENGEMBUNG - DROPSI

( dropsi, sisik mengenbung )
Penyakit ini disebabkan bakteri, biasanya penyakit ini timbul karena lingkungan hidup yang kurang baik, dan lingkungan tercemar sisa makanan atau sisa metabolisme.
Pencegahan :
Hindari ikan dari ikan lain yang terinfeksi, penggunaan filtrasi yang baik, atau perawatan rutin perangkat filter dan lingkungan hidup secara berkala sesuai kemampuan kapasitas alat filtrasi.
Tanda – tanda penyakit ini :
  • sisik terangkat keatas dan akhirnya terkekupas
  • sisik yg terinfeksi biasanya tampak seperti duri yang berbentuk seperti pyramid
  • biasanya menyerang sisik kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Pengobatan :
Dapat menggunakan GESUND blue magic dengan dosis 1 gr untuk 400 liter air untuk ikan yang sudah terjangkit parah dengan dosis 1 gr untuk 200 liter air, selama 1-2 hari atau sampai tanda – tanda fisik terlihat sudah sembuh.
Penambahan GESUND safe sangat dianjurkan terutama pada ikan yg sudah terjangkit parah
Setelah proses pengobatan selesai tambahkan GESUND biotika
Catatan :
  • Selama proses pengobatan jangan memakai media filter kimia, misalkan carbon, ceramic ring, batu zeloid, dll.
  • Penggunaan filter biologi tidak bermasalah pada pengobatan namun dapat merusak sisitem filtrasi biologi.

PENYAKIT LUMPUR
Penyakit ini biasanya menyerang ikan akibat dari system filtrasi yang tidak mumpuni atau pergantian air yang terlambat. Biasanya timbul akibat pemberian pakan yang berlebihan terutama makanan yang mengandung protein tinggi, akibat kulit ikan iritasi serta timbulnya bakteri yang menginfeksi pembuluh darah.
Pencegahan :
Penggunaan system filtasi yang baik dan hindari pemberiaan pakan berlebihan.
Tanda – tanda penyakit ;
Badan ikan seperti terlumuri lumpur berwarna putih kekuningan hingga kecoklatan /keunguan .
Pengobatan :
Penggunaan GESUND blue magic untuk kasus ringan atau penggunaan GESUND BL 250 diperlukan bila kasus sudah parah.
Catatan :
  • Selama proses pengobatan jangan memakai media filter kimia, misalkan carbon, ceramic ring, batu zeloid, dll.
  • Penggunaan filter biologi tidak bermasalah pada pengobatan namun dapat merusak sisitem filtrasi biologi.
BUSUK INSANG, SIRIP, EKOR, BADAN IKAN – GILL ROT, FIN ROT, TAIL ROT, BODY ROT )
fin root body rot gill rot
( busuk sirip, busuk badan, busuk insang)
Penyakit ini menyerang pada insang ikan hias
Pencegahan :
dengan menciptakan kondisi air yang baik, hindari ikan dari ikan yang sudah terjangkit.
Tanda – tanda :
  • Ikan berkurang nafsu makannya dan tampak menyendiri serta malas untuk menggerakkan insangnya.
  • Untuk memastikan ikan dapat diangkat serta dilihat insangnya, insang yang terjangkit biasanya berwarna putih hingga biru kehijauan.
Pengobatan :
Penggunaan GESUND blue Magic sesuai dosis, pengunaan GESUND biotika setelah proses pengobatan selesai.
Catatan :
  • Selama proses pengobatan jangan memakai media filter kimia, misalkan carbon, ceramic ring, batu zeloid, dll.
  • Penggunaan filter biologi tidak bermasalah pada pengobatan namun dapat merusak sisitem filtrasi biologi.

BERCAK PUTIH – WHITE SPOT – ICH
white spot
( bintik putih - white spot )
Penyakit disebabkan oleh parasit ichtyophtirius
Pencegahan :
Hindari ikan dari ikan lain yang terjangkit
Tanda – tanda :
Muncul bercak – bercak putih pada tubuh ikan.
Pengobatan :
GESUND blue magic sesuai dosis, pemberian GESUND biotika setelah pengobatan selesai untuk memulihkan system pencernaan.
Catatan :
  • Selama proses pengobatan jangan memakai media filter kimia, misalkan carbon, ceramic ring, batu zeloid, dll.
  • Penggunaan filter biologi tidak bermasalah pada pengobatan namun dapat merusak sisitem filtrasi biologi.
Atau dapat juga menggunakan GESUND magic parasite

BUSUK MULUT
Penyakit ini biasanya di timbulkan oleh bakteri fexibakter columnaris.
Pencegahan :
Hindari ikan dari ikan lain yang terjangkit
Tanda – tanda ;
Mulut ikan tambak putih seperti di tumbuhi jamur
Pengobatan :
GESUND blue magic sesuai dosis, pemberian GESUND biotika setelah pengobatan selesai untuk memulihkan system pencernaan.
Catatan :
  • ·Selama proses pengobatan jangan memakai media filter kimia, misalkan carbon, ceramic ring, batu zeloid, dll.
  • ·Penggunaan filter biologi tidak bermasalah pada pengobatan namun dapat merusak sisitem filtrasi biologi.
Atau dapat juga menggunakan GESUND magic parasite sesuai dosis anjuran

PENYAKIT KAPAS – CATTON WOOL
Penyakit ini di timbulkan oleh jamur saprolegnia
Pencegahan ; hindari ikan dari ikan lain yang terjangkit
Tanda – tanda : munculnya serabut putih yang menempel pada tubuh ikan yang sangat menyerupai kapas.
Pengobatan :
GESUND blue magic sesuai dosis, pemberian GESUND biotika setelah pengobatan selesai untuk memulihkan system pencernaan.
Catatan :
  • Selama proses pengobatan jangan memakai media filter kimia, misalkan carbon, ceramic ring, batu zeloid, dll.
  • Penggunaan filter biologi tidak bermasalah pada pengobatan namun dapat merusak sisitem filtrasi biologi.
Atau dapat juga menggunakan GESUND magic parasite

AEROMONAS,BLOOD STREAKS
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas hyrophilia, biasanya penyakit ini terjadi bersamaan dengan blood streaks,fin rot,tail rot biasa timbul karena lingkungan hidup yang kurang baik.
blood streaks
( blood streaks )
Pengobatan untuk penyakit ini gampang – gampang susah karena memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Pengobatan secara instant dapat juga dilakukan namun biasanya akan timbul kembali dalam beberapa waktu singkat,ikan mati satu persatu.
Sangat dianjurkan untuk melakukan pengobatan secara tuntas hingga tidak merepotkan dan menghindari kemungkinana terburuk kematian massal.
Pencegahan :
  • Hindari ikan dari ikan lain yang terjangkit.
  • Perawatan kolam dan filtrasi secara berkala menurut kemampuan kapasitas filtrasi.
Tanda – tanda
Pada awalnya sirip atau ekor terlihat suram kemudian membusuk dan menimbulkan bekas luka seperti berdarah kemudian meyebar keseluruh tubuh, bila sudah parah akan menyerang tubuh ikan sehinnga tubuh ikan seperti memerah seperti terlihat pembuluh darahnya atau seperti lebam bekas luka terpukul.
Pengobatan :
Pada kasus awal dapat menggunakan GESUND blue magic dicamur dengan GESUND safe
Untuk kasus parah dapat di treatment dengan GESUN BL 250 diwadah tersendiri kemudian dimasukkan dalam wadah lain yang sudah disiapkan dengan campuran GESUNND blue magic , dengan ½ dosis anjuran.
Untuk kasus berat sebaiknya menaikan suhu air ke tingkat 28-30 C, setelah tanda fisik sembuh suhu di turunkan perlahan hingga mencapai suhu ruang, dan pengobatan tetap di lanjutakan, hal ini berguna untuk menonaktifkan bakteri sehingga sakit ikan berkurang, namun bakteri belum musnah.Setelah mencapai suhu ruang pengobatan dilanjutkan 2-5 hari sesuai kebutuhan untuk benar-benar memusnahkan bakteri yang ada.

BERBAGAI KUTU, KUTU JARUM,PARASIT LAIN- FISH LICE
anchor worm kutu
(kutu jarum / anchor worm)                                      ( kutu )
Tanda – tanda :
  • Terlihat ada binatang bulat berwarna bening menempel pada badan dan sirip ikan ( kutu )
  • Ada semacam jarum menancap pada sirip atau badan koi ( kutu jarum, anchor worm )
  • Tampak jamur bergerombol menempel pada ikan ( hexamita )
Ikan biasa nya sering flashing, melompat, atau menggesekkan badannya pada dinding.
Pengobatan : GESUND magic parasite

MATA BENGKAK & MATA BERKABUT ( POPPING EYE & CLOUDY EYE )

( cloudy eye & popping eye )
Mata bengkak sebenarnya tidak berbahaya namun akan merusak keindahan ikan hias
Tanda – tanda ;
Mata ikan membengkak seperti hendak keluar
Pengobatan :
GESUND BL 250 sesuai cara pemakaian dan pemberian gesun biotika setelah pengobatan selesai.


BINTIL / CACAR / JERAWAT
Penyakit ini biasa menyerang pada bagian sisik ikan, yang di timbulkan sejenis cacing yg hidup dibawah sisik ikan.
Tanda – tanda :
Ada bintil berwarna merah di sisik ikan meyerupai bintil – cacar atau jerawat, bila di congkel ada semacam cacing kecil didalamnya.
Pengobatan :
GESUND magic parasite sesuai dosis anjuran.

INTERNAL INFEKSI
Dari berbagai penyakit yang biasa menyerang ikan hias, internal infeksi merupakan penyakit yang paling menakutkan, bukan karena sulitnya penyembuhan melaikan karena sulitnya untuk pendeteksian secara dini sehingga dapat segera di obati, seringkali kita tidak dapat mengetahui kalau ikan sakit. Hal ini sering terjadi pada ikan ukuran hias kecil.
Yang cukup mudah di deteksi adalah untuk jenis ikan koi, biasa ikan diam menyendiri dan berpisah dari kelompok namun tidak terlihat tanda – tanda secara fisik kalau ikan sakit.

Tanda – tanda :
Secara fisik tidak ada tanda – tanda, biasanya ikan renang timbul tenggelam, kehilangan keseimbangan, dan tidak mampu berenang secara normal.
Pengobatan :
Perendaman ikan hias dengan menggunakan GESUND BL 250, selama 45-60 menit dalam wadah tersendiri ( atau sesuai petunjuk kemasan ), lakukan setiap hari selama 5 - 7 hari atau menurut kebutuhan hingga ikan terlihat lincah.
Pemberiaan Gesund safe pada wadah karantina sangat dianjurkan, setelah proses pengobatan gunakan Gesund Biotika untuk memulihkan system pencernaan.
Atau agar pengobatan cepat dengan mencampurkan GESUND BL 250 ke makanan ikan dengan dosis 50-75 mg / kg berat badan / hari selama 3-5 hari berturut – turut. Sangat dianjurkan untuk menambahkan madu atau gula pada pengobatan untuk ikan koi, agar tidak trauma terhadap makanan.
Untuk kasus infeksi ringan / infeksi dini pengobatan cukup dengan menggunakan GESUND blue magic

By 3as – www.pusattoko.com
Apabila ingin menulis kembali artikel ini harap mencantumkan sumber website ini ( dengan syarat bukan untuk di perdagangkan )

istilah internet

Terjemahan istilah-istilah internet dan komputer seringkali menyisakan kesulitan sendiri bagi para ahli bahasa dikarenakan ilmu komputer dan internet merupakan teknologi baru yang terus menerus berkembang dan menciptakan istilah-istilah baru yang sebelumnya tidak pernah dikenal dalam ilmu linguistik. Oleh karena itu tidak jarang terjemahan langsung suatu istilah terasa janggal untuk diucapkan maupun ditulis. Sebagai contoh istilah cookie terasa janggal bila diterjemahkan menjadi 'roti' dalam bahasa Indonesia. Penerjemah-penerjemah harus berusaha sesetia mungkin dengan makna aslinya dengan tidak membuat padanan istilah yang tidak akan dipakai oleh pengguna-pengguna yang terbiasa dengan istilah di dalam bahasa lain.
Banyak dari istilah-istilah internet dan komputer yang memiliki sejarah panjang yang membuat makna kata sesungguhnya kabur, sebagai contoh adalah nama-nama merek atau jenis produk terkenal yang seringkali mengambil dari kosakata bahasa di mana perusahaan atau produk tersebut berasal. Dengan demikian, istilah-istilah yang sudah bercampur dengan kebudayaan dan sejarah suatu bangsa akan semakin sulit diterjemahkan ke dalam budaya yang sama sekali berlainan dan tidak memiliki sejarah internet dan komputer yang sama panjangnya. Sebagai contoh dalam hal ini adalah istilah desktop yang merupakan singkatan dari desktop computer tidak bisa diterjemahkan langsung (direct translation) menjadi 'di atas meja' ataupun 'di permukaan meja' di dalam bahasa Indonesia. Begitu juga dengan istilah 'laptop' yang merupakan singkatan dari laptop computer tidak bisa diterjemahkan langsung menjadi 'pangkuan' ataupun 'di atas pangkuan'.
Perhatikan bahwa tidak semua istilah dalam artikel ini merupakan istilah resmi seperti yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Istilah internet

  • about = ihwal, perihal, mengenai, tentang
  • account = akun
  • admin = administrator
  • attachment = lampiran
  • bandwidth = lebar pita
  • bookmarks = tandai, beri markah, markah buku
  • broadband = pita lebar, jalur lebar
  • browser = peramban, penjelajah
  • bulletin board = papan buletin
  • captcha = pemeriksaan keamanan untuk menghindari spam otomatis
  • carbon copy/cc (e-mail) = tembusan
  • chat = obrol, obrolan, rumpi
  • crash = bertabrakan (biasa untuk perangkat lunak/keras bermasalah)
  • collission = tabrakan data
  • connection = sambungan
  • copy = salin, kopi, ganda
  • cut = potong
  • cyberspace = ranah maya
  • database = pangkalan data, basis data
  • delay = tundaan
  • delete/del = hapus
  • device = piranti, perangkat
  • domain = ranah
  • download = unduh, ambil data, muat turun
  • edit = sunting, ubah
  • e-mail = imel, ratel / surel / surat-e (surat elektronik), posel (pos elektronik), surat digital
  • forward/fwd (e-mail) = terusan
  • hacker = peretas, pemodifikasi data, perusak sistem
  • home = beranda
  • homepage = laman
  • hosting = hosting
  • hyperlink = pranala
  • interference = interferensi, gangguan signal
  • install = instalasi, pasang
  • interface = antarmuka
  • keyword = kata kunci
  • lag = lambat
  • link = taut, kait, pautan, pranala
  • load = muat
  • login / log on = log masuk, masuk log, lihat sign in
  • logout / log off = log keluar, keluar log, lihat sign out
  • mailing list = milis, senarai, forum ratel
  • network = jaringan
  • newsgroup = kelompok warta, kelompok diskusi
  • network = jaringan

Pengertian Dan Manfaat blog

Pengertian dan Manfaat Blog

Jika anda termasuk orang yang suka menulis atau ingin mencoba kemampuan menulis untuk membagikan pengetahuan yang anda miliki, maka Blog adalah jawabanya. Andapun tidak perlu mengeluarkan biaya, yang dibutuhkan hanyalah koneksi internet dan tentunya kreatifitasa anda untuk menyalurkan hobi menulis tersebut.

Blog adalah pilihan yang sangat tepat dan paling mudah karena saat ini masyarakat kita tidak lagi “gagap” dengan yang namanya internet, dan kita harus memanfaatkan hal tersebut. Saat ini sebagian besar masyarakat mencari informasi apapun lewat internet.
Mulai dari masalah kehidupan sehari-hari sampai berita yang sedang populer di seluruh dunia, semuanya bisa didapatkan dengan mudah dengan internet. Apalagi dengan google, semua pertanyaan yang tidak bisa kita jawab bisa langsung ditemukan jawabannya dengan hitungan detik. Itulah kenapa internet sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Baik anak di usia SD sampai para orang tua memanfaatkan internet untuk kepentingan pendidikan dan berbagai kebutuhan lainnya.

Pengertian dan Manfaat Blog akan kami jelaskan secara singkat namun sangat informatif.
Blog berasal dari kata Weblog, pertama kali ditemukan oleh Jorn Barger di tahun 1997 dimana pada
awalnya adalah website pribadi yang berisi link-link ke website lain. Seiring berjalannya waktu, Weblog atau Blog digunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran cerdas seseorang sampai dengan kritikan terhadap suatu hal yang terjadi dalam kehidupan sosial.
Beberapa contoh Pengertian dan Manfaat Blog adalah dimana Blog dapat memberikan berbagai macam informasi yang diperlukan dalam kehidupan seseorang, atau bisa disebut juga dengan saling berbagi informasi. Blog dapat juga dipakai sebagai ajang promosi untuk sebuah usaha, jika dibandingkan dengan mengeluarkan sejumlah biaya untuk memasang iklan promosi di media cetak maupun media elektronik lainnya. Kitapun dapat menambahkan detail atau spesifikasi tentang barang apa yang akan ditawarkan. Dengan blog kita juga dapat langsung berinteraksi lebih mudah dan cepat dengan para customer.

Yang lebih menarik lagi, saat menuliskan apa yang ada di pikiran kita dalam blog, tentunya banyak orang yang akan membaca dan jika para pembaca menemukan hal menarik dalam tulisan kita, mereka tidak enggan untuk mengajak diskusi tentang tulisan kita tersebut sehingga akan terjadi saling tukar pikiran yang tentu saja akan semakin menambah ilmu dengan berbagai masukan yang diterima, dan juga akan semakin menambah jalinan pertemanan serta relasi dari berbagai daerah yang ada di Indonesia bahkan diseluruh belahan bumi ini. 
Setelah membaca Pengertian dan Manfaat Blog ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan lebih memiliki keinginan untuk mengasah kemampuan menulis mereka, sehingga dapat saling berbagi informasi dan menambah ilmu satu sama lain. Namun tetap saja jangan sampai menyalahgunakan kesempatan mudah yang diberikan ini untuk sesuatu dengan tujuan yang tidak baik karena Pengertian dan Manfaat Blog sudah dijabarkan dengan jelas disini.
Marilah mulai sekarang kita gunakan internet dengan sehat agar bisa sama-sama berguna bagi masyarakat luas. Selamat Ngeblog!!

Biodata Ku

Nama : Rani Oktaviani
Kelas : XII Tphpi'A
Alamat : Jalan Sulawesi RT.01 Juata Laut
Tanggal Lahir : 17 Oktober 1995
Agama : Islam